Perbedaan Rasa Kopi Arabika vs Kopi Robusta
Saat
mendengar Arabika dan Robusta, apa yang ada di benak Anda?
Biasanya, kami akan mendapatkan jawaban seperti ini: “Arabika itu manis, Robusta itu pahit,” atau
“Arabika itu harganya mahal, kalau Robusta
lebih murah.”
Kedua
jawaban diatas memang benar adanya.
Sebenarnya, apa yang membuat Arabika dan Robusta begitu berbeda? Kali ini kami akan
mengulas lebih dalam soal perbedaan kedua jenis kopi ini.
Kopi Arabika
Jangan tertipu dengan namanya, Arabika adalah jenis kopi yang
berasal dari dataran tinggi Ethiopia Barat. Kenapa namanya disebut Arabika?
Menurut sebuah sumber, kopi ini
dinamakan Arabika karena pada abad ke-7, biji kopi ini dibawa sebuah daerah
dataran rendah di Arab.
Umumnya
jenis kopi ini tumbuh pada ketinggian sekitar 3.000-7.000 kaki di atas
permukaan laut. Daerah subtropis adalah daerah yang ideal untuk kopi Arabika,
karena umumnya daerah tersebut punya tanah gembur (atau tanah vulkanik), curah
hujan merata, serta sinar matahari cukup, yang membuat Arabika dapat
tumbuh dengan baik. Namun, Arabika adalah jenis kopi yang tidak mudah untuk
dirawat. Tanaman kopinya cukup rentan terhadap hama dan penyakit.
Arabika juga merupakan jenis kopi paling populer di dunia.
Menurut statistik, tahun
2017 dan 2018, produksi kopi Arabika di seluruh dunia mencapai sekitar 94,88
juta (standar 60kg). Tahun 2019 mendatang, produksi kopi Arabika di dunia
diperkirakan akan melampaui 101 juta (standar 60kg).
Kopi Arabika rasanya
seperti apa?
Jika Anda pernah minum wine, maka Anda akan paham kenapa kopi
ini disebut-sebut sebagai Merlot-nya
kopi. Rasanya manis namun umumnya ringan saat diminum. Secangkir kopi Arabika
bisa digambarkan aromatik dan kaya akan rasa. Ini sebabnya, jika Anda membeli
kopi Arabika di kedai kopi, Anda dapat melihat tasting notes pada kemasannya,
misalnya: floral, fruity, orange, buttery, chocolate, caramel, dan lainnya.
Kopi Arabika Fun Facts:
1. Arabika
memiliki kadar kafein 2x lebih
rendah daripada Robusta.
2. Kadar gula pada kopi Arabika 2x lebih tinggi
dibandingkan kopi Robusta
3. Arabika
juga memiliki acidity lebih
tinggi dibandingkan Robusta
4. Kopi
Arabika harganya lebih mahal dibandingkan
kopi Robusta, dikarenakan lebih sulit merawat tanaman kopi ini hingga waktu
panen
5. Biji kopi Arabika bentuknya oval dan ukurannya
sedikit lebih besar dibandingkan biji kopi Robusta
Kopi
Arabika seperti apa yang menjadi favorit Anda?
Kopi Robusta
Berbeda dengan Arabika, kopi Robusta berasal dari Afrika Barat
dan tumbuh pada dataran yang lebih rendah dan suhu lebih tinggi. Produksi kopi
Robusta menyumbang sekitar 30% dari total produksi kopi di dunia, dimana
Vietnam adalah negara pengekspor terbesarnya. Dari statistik, tahun
2017 dan 2018, produksi kopi Robusta di seluruh dunia mencapai sekitar 64.89
juta (standar 60kg).
Tanaman
kopi Robusta jauh lebih mudah untuk ditanam dan dirawat, bahkan dapat
memberikan hasil panen yang lebih banyak dibandingkan Arabika. Rahasia
ketahanan tanaman kopi Robusta juga terletak pada kandungan kafein dan asam
klorogeniknya yang tinggi, yang berfungsi sebagai pestisida alami untuk
melindungi diri dari serangan hama dan penyakit. Hal ini juga menjadi alasan
utama mengapa dari sisi harga, Robusta jauh lebih murah dibandingkan Arabika.
Robusta tidak repot dan mudah sekali ditanam dibandingkan Arabika :)
Image Source: Perfect Daily Grind
Kopi Robusta rasanya
seperti apa?
Umumnya, Robusta sering digambarkan sebagai kopi yang pahit atau
tajam dengan karakter rasa seperti kayu dan karet. Pahit atau bitter ini berasal dari kandungan kafein yang lebih tinggi pada
Robusta jika dibandingkan dengan Arabika. Jika Anda hanya sekedar mencari
kafein Robusta adalah pilihan terbaik! :)
Kopi Robusta Fun Facts:
1. Robusta
memiliki kadar kafein lebih tinggi dibandingkan
Arabika
2. Kadar gula pada kopi Arabika jauh lebih rendah dibandingkan kopi
Arabika
3. Robusta
memiliki acidity lebih
rendah dibandingkan Arabika
4. Kopi
Robusta harganya jauh lebih
murah dibandingkan kopi Arabika, dikarenakan merawat tanaman kopi ini
cukup mudah
5. Biji kopi Robusta bentuknya bulat dan ukurannya
lebih kecil dibandingkan biji kopi Arabika
Walaupun seringkali dikaitkan dengan kopi bubuk instan,
kopi Robusta juga dapat dinikmati seperti layaknya menyeduh kopi Arabika
menggunakan metode seduh tertentu. Jangan salah, Robusta juga ada tingkatan
atau grade-nya
lho! Beberapa jenis Robusta berkualitas tinggi dijual dengan harga lebih tinggi
karena menghasilkan rasa yang kental (deep flavour) dan
krema yang bagus untuk membuat espresso.
Kopi
Robusta seperti apa yang pernah Anda coba?
Ada satu hal yang menarik yang kami sadur dari Perfect Daily Grind.
Walaupun kopi Robusta kurang populer dibandingkan Arabika, sudah mulai ada
pergeseran pendapat dari pecinta kopi Robusta ini.
Adalah Gabe Shohet, co-founder dari Black Sheep Coffee di
London, Inggris. Beliau mendirikan kedai kopi ini bersama teman-temannya karena
mereka punya visi sama: ingin secangkir kopi yang lebih strong, full-bodied, dan
punya kadar kafein tinggi. Ketika sebagian besar orang mulai lebih banyak
mencari kopi Arabika, Gabe Shohet dan kedai kopinya justru menyuguhkan
Robusta.
Karena kecintaannya yang amat dalam terhadap kopi Robusta,
dengan tekad penuh ia melakukan beragam eksperimen untuk membuktikan bahwa
Robusta juga patut dipertimbangkan keistimewaannya layaknya Arabika. Dalam
perjalanannya tersebut, ia menemukan produsen specialty coffee Robusta yang
pertama di dunia: The Sethuraman Estate yang
berada di India. Produsen kopi tersebut melakukan seluruh proses layaknya kebun
kopi Arabika: memetik buah ceri kopi dengan tangan, mencucinya, dan
mengeringkannya. Gabe menggambarkan hasil seduhan kopi Robusta ini memiliki
profil cita rasa yang melebihi Arabika. Minuman dengan tingkat kafein tinggi
ini bahkan dapat menghasilkan tasting
notes kenari dan coklat.
Menarik
sekali ya?
Pada
akhirnya, minum atau menyeduh kopi akan kembali ke selera pribadi. Jika
sebelumnya Anda lebih menyukai kopi Arabika, tak ada salahnya pula mencoba kopi
Robusta sebagai perbandingan dan menghilangkan rasa penasaran. Siapa tahu, Anda
justru akan menyukainya!
Komentar
Posting Komentar